Amalan Yang Dicintai Allah SWT.

Selasa, 19 Juli 2011

♫•*¨*•.¸¸ﷲ¸¸.•*¨*•♫♥♥♥♥♥♥♫​•*¨*•.¸¸ﷲ¸¸.•*¨*•♫

~.:* AMALAN YANG DICINTAI ALLAH*:.~

♫•*¨*•.¸¸ﷲ¸¸.•*¨*•♫♥♥♥♥♥♥♫​•*¨*•.¸¸ﷲ¸¸.•*¨*•♫
بِسْـــــــمِ أللَّهِ ألرَّحْمَنِ ألرَّحِيْ

 
            Sebagaimana kita maklumi bersama bahwa bagaimanupun kita tidak dapat terlepas dari ketergantungan kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala. Meskipun kita disibukkan dengan hal-hal materi dan keduniawian namun kita tetap istiqamah dan senantiasa selalu bersikap ikhlas melakukan ketaatan hanya ditujukan kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala’,dengan menggunakan semua kenikmatan yang telah diberikan, melakukan amalan-amalan hanya semata-mata-mata untuk mencapai dan meraih ridha-Nya.


Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam Bersabda :

“Amal yang paling dicintai Allah adalah (amal) yang dikerjakan secara rutin meskipun sedikit.” (HR. Muslim).

Allah Subhanahu wa Ta’ala mencintai hamba-hamba-Nya, yang senantiasa selalu berusaha tawadhu dan tawakkal untuk taqarrub ke pada-Nya. Ada beberapa amalan-amalan yang membuat kita di cintai Allah Subhanahu wa Ta’ala. Diantaranya yaitu :


1.SHALAT TEPAT WAKTU

Allah Subhanahu wa Ta’ala Berfirman :

“Sesungguhnya bagi orang mukmin shalat itu adalah merupakan suatu kewajiban yang telah ditentukan waktunya.” (Q.S. An Nisa : 103).
Menegakan shalat tepat pada waktunya terutama shalat lima waktu. Shalat tepat waktu adalah merupakan amalan yang sangat dicinta oleh Allah Subhanahu wa Ta’ala,’ dalam mendirikan shalat sudah ditentukan waktunya masing-masing, oleh karena itu seyogiyanya kita selalu menyegerakan diri ketika waktu shalat tiba.dengan tidak menunda-nunda waktu sampe waktu shalat berakhir.


2. BERBAKTI KEPADA KEDUA ORANG TUA

Ridha Allah Subhanahu wa Ta’ala kepada seorang hamba juga bergantung pada ridha kedua orang tuanya. Sekaya apapun, sepintar apapun, serta apapun keadaan hamba, ingatlah ketika orang tua kita melahirkan dengan penuh susah payah. Apapun yang telah dicapai itu juga berkat dukungan dan doa kedua orang tua.

Allah Subhanahu wa Ta’ala Berfirman :

“Telah kami perintahkan kepada manusia agar berbuat baik kepada Ibu Bapak, Ibu yang telah mengandungnya dengan susah payah dan melahirkannya dengan susah payah pula.” (Q.S. Al Ahqaf : 15).

“Hendaklah engkau merendahkan diri terhadap ibu bapakmu dengan penuh kasih sayang. (Q.S. Bani Isra’il :24).

Demikian pentingnya berbakti kepada kedua orang tua tentunya kita senantiasa selalu bersikap kasih sayang hormat dan taat kepadanya , memperlakukan dengan baik dengan menyenangkannya dalam segala hal.Berbakti kepada kedua orang tua selain saat masih hidup, juga ketika mereka sudah tiada tentunya sering mendoakannya,rajin melakukan sedekah atas nama orang tua.


3. SILATURAHMI

Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam Bersabda :

"Maukah kalian aku tunjukkan amal yang lebih besar pahalanya daripada shalat dan shaum?" Tanya Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam kepada para sahabat. "Tentu saja," Jawab mereka. Beliau kemudian menjelaskan, "Engkau damaikan yang bertengkar, menyambungkan persaudaraan yang terputus, mempertemukan kembali saudara-saudara yang terpisah, dan mengukuhkan tali persaudaraan di antara mereka adalah amal shaleh yang besar pahalanya.Barangsiapa yang ingin dipanjangkan umurnya dan diluaskan rezekinya, hendaklah ia menyambungkan tali silaturahmi" (H.R. Bukhari Muslim).

Silaturahmi adalah kunci terbukanya Rahmat dan pertolongan Allah Subhanahu wa Ta’ala. Dengan terhubungnya silaturahmi, maka ukhuwah Islamiyah akan terjalin dengan baik. Bagaimana pun besarnya umat Islam secara kuantitatif, sama sekali tidak ada artinya bila di dalamnya tidak ada persatuan dan kerja sama untuk taat kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala.

Orang yang menyambung silaturahmi akan mendapat balasan di dunia berupa: kedekatan kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala, rezekinya diluaskan, umurnya dipanjangkan, rumahnya dimakmurkan, tercegah dari meninggal dengan cara tidak baik. Yang lebih penting dari itu semua, di akhirat kelak, ia akan mendapat balasan surga.

Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam Bersabda :

“Wahai Rasulullah kabarkanlah kepadaku amal yang dapat memasukkan akan ke surga”. Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam menjawab; “Engkau menyembah Allah, jangan menyekutukan-Nya dengan segala sesuatu, engkau dirikan shalat, tunaikan zakat dan engkau menyambung silaturahmi“. ( H.R.Bukhari).


4. TIDAK MENYIA-NYIAKAN WAKTU

Allah Subhanahu wa Ta’ala Berfirman :

”Demi masa sesungguhnya manusia itu benar-benar berada dalam kerugian, kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal shaleh dan nasehat-menasehati supaya mentaati kebenaran dan nasehat-menasehati supaya menetapi kesabaran.”(Q.S. Al Ashr : 1-3).

Waktu adalah kehidupan, karenanya kita berusaha maksimal tidak menyia-nyiakan waktu karena menyia-nyiakan waktu sama halnya kita telah menyia-nyiakan hidup kita sendiri.Oleh karena itu setiap waktu tentunya kita manfaat untuk mengisinya dengan amal shaleh. Karena semua waktu dan umur kita miliki kelak akan dimintai pertanggungjawaban diakhirat kelak.

“Dari Ibnu Mas’ud Radhiallahu Anhu’ia berkata Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam Bersabda :

“Tidak akan bergerak kaki anak Adam pada hari kiamat dari sisi Rabb-Nya sampai dia ditanya dengan lima pertanyaan: Tentang umurnya kemana dia habiskan, tentang masa mudanya dimanfaatkan untuk apa, tentang hartanya dari mana dia mendapatkannya dan kemana dia belanjakan, dan apa yang sudah dia amalkan dari ilmunya?” (H.R. At-Tirmidzi).


5. TIDAK MENGIKUTI HAWA NAFSU

Hawa nafsu bermakna adalah kecenderungan, keinginan, atau dorongan hati manusia kepada perkara yang di sukai oleh jiwanya. Hawa nafsu ini mendorong kita melakukan segala aktfitas dan pekerjaan , ada dua hal yang mempengaruhi hawa nafsu yaitu Malaikat yang mendorong kita mengikuti hawa nafsu yang baik menuntun kita kejalan kebenaran yaitu jalan yang di Ridhai oleh Allah Subhanahu wa Ta’ala.
Sementara setan mendorong kita mengikuti hawa nafsu yang buruk dan tercela dan menggiring kita kearah kefasikan dan pengingkaran kebenaran yang bermuara pada kesesatan. Sangat penting sekali bagi kita untuk berhati-hati terhadap hawa nafsu yang buruk ini. Karena setiap detik, setiap menit, dan setiap waktu, kita terancam dengan hawa nafsu. Jika kita tidak mewaspadai hawa nafsu ini, maka kita akan terjebak dengan jeratnya tanpa kita sadari.


6. TAAT KEPADA ALLAH & RASUL-NYA

Allah Subhanahu wa Ta’ala Berfirman :

“Sesungguhnya jawaban orang-orang mukmin, bila mereka dipanggil kepada Allah dan rasul-Nya agar rasul memutuskan (perkara) di antara mereka ialah ucapan “kami mendengar dan kami taat.” Dan mereka itulah orang-orang yang beruntung.” (An-Nuur : 51)

Kita diperintahkan untuk menyembah Allah Subhanahu wa Ta’ala dengan senantiasa mendengar dan taat terhadap apa pun yang menjadi ketetapan Allah Subhanahu wa Ta’ala dan Rasul-Nya. Mendengar artinya berusaha sungguh-sungguh memahami kehendak Allah dan Rasul-Nya. Sedang ketaatan yang dimaksud adalah ketaatan dalam menjalankan syariat, baik berupa perintah maupun larangan yang ditetapkan Allah Subhanahu wa Ta’ala dan Rasul-Nya dalam al-Qu`ran dan As-Sunnah. Jadi, setelah memahami, tanpa banyak bertanya atau mempertanyakan segera mengikuti dengan ketundukan dan kepatuhan untuk menjalankannya. Kewajiban untuk taat kepada syariat ini dijelaskan oleh Allah Subhanahu wa Ta’ala yaitu :

Allah Subhanahu wa Ta’ala Berfirman :

“Kemudian Kami jadikan kamu (Muhammad) berada di atas suatu syariat (peraturan) dari urusan (agama itu), maka ikutilah syariat itu dan janganlah kamu ikuti hawa nafsu orang-orang yang tidak mengetahui.” (Al-Jatsiyah : 18)


7. DZIKIR SETIAP SAAT

Dzikir adalah ibadah, dan juga amalan bernilai sedekah khusunya bagi orang-orang fakir yang tidak mampu bersedekah dalam bentuk materi. Dengan senantiasa berdzikir setiap saat, seorang hamba senantiasa menjaga harmonisasi dan kelanggengan hubungan vertikalnya kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala, dan secara tidak langsung juga memberikan konsuekensi yang positif terhadap hubungan horizontalnya kepada sesama manusia.

Allah Subhanahu wa Ta’ala Berfirman :

“Karena itu, Ingatlah kalian kepada-KU, niscaya Aku (ALLAH) akan ingat pula kepada kalian. Dan bersyukurlah kepada-KU, serta janganlah kalian mengingkari nikmat-Ku” (Q.S. Al Baqarah : 152).

Sebagaimana disebutkan firman Allah Subhanahu wa Ta’ala, tersebut diatas, mengisyaratkan tentang adanya suatu anjuran untuk senantiasa berdzikir kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala setiap saat, dan anjuran untuk selalu mengingat-Nya. Sebagai indikasi sikap tawadhu, dan bisa dilakukan kapan saja, dalam keadaan apa saja, terkecuali pada keadaan-keadaan yang menurut syariat terdapat pengecualiannya, seperti ketika berada dalam kamar mandi.Seyogiyanya ketika kita berdzikir menghadirkan dalam qalbu, merenungi apa yang dibaca dan memahami maknanya.

Subhanallah wabihamdihi Subhanakallahumma wabihamdika AsyaduAllahilaha illa Anta Astagfiruka wa'atubu Ilaik...


❀.•❤Semoga manfa'at buat kita semua.❤•.❀
❀.•❤• (`'•.¸ •.¸¸ﷲ¸¸.•*¨*•¸*¤* ¸.•'´) ¸.•'´) ♥•.¸¸ﷲ¸¸.•*¨*•♫¸✿¸.

0 komentar: